Tampilkan postingan dengan label KataHati. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label KataHati. Tampilkan semua postingan

Jumat, 28 November 2014

Get back

Phew, ndak terasa sudah menjelang 2 tahun lamanya blog ini nganggur.

saya sudah bersihkan setiap sudut yang penuh dengan sarang laba-laba, dan tumpukan debu yang mungkin bisa dipakai berenang oleh kutu-kutu maupun jenis arthropoda lainnya.

Banyak hal terjadi di 2 tahun ini, termasuk dengan segala macam suka duka di dalamnya. Banyak juga yang berubah dari diri saya, termasuk di dalamnya adalah perubahan jumlah angka yang muncul di mesin timbangan.

Pengalaman yang saya miliki semakin bertambah, dan saya yakin modal ini akan memberikan rasa percaya diri yang tinggi untuk memulai lembaran baru.

sekitar 1 bulan 15 hari yang lalu, saya membuat keputusan yang besar dalam perjalanan karir saya. Tidak, tidak ada masalah dengan perusahaan dimana saya berkarya, hanya saja terlalu banyak perasaan yang negatif tercurahkan dan menjadikan lingkungan kerja menjadi tidak sehat.

akhirnya, dengan bulat tekad (bisa juga lonjong sih) keputusan dibuat. Tok..tok..tok. Surat pengunduran diri pun dicetak, lalu ditanda tangan basah (karena pakai tinta). kemudian dengan langkah gagah, saya masuk ke ruangan atasan. Ternyata, tanpa ditanyakan alasan mengapa saya datang, saya diajak berdiskusi masalah rancangan jumlah tenaga kerja di perusahaan. duar..... Entahlah, tapi saya tetap mengikuti dan menjawab dengan tetap profesional. sampai tiba waktunya membahas masalah sumber daya manusia di bagian saya bekerja. Tanpa pikir panjang, setelah hampir melanjutkan ke divisi lain, saya pun memberanikan menyampaikan maksud dan tujuan awal saya datang ke ruangan beliau. Kira-kira, beginilah bunyinya:

me : sekalian bu, posisi saya dicarikan penggantinya.
bos : *muka kaget, tapi masih sok jaim, sehingga muncul tenang yang meragukan*
me : iya bu, saya mau mundur dari posisi saya per akhir november.

Stop sampai situ aja dramanya.

Banyak drama dan juga perdebatan hebat yang mengawali penyerahan surat pengunduran diri saya tersebut. Banyak pertimbangan dan konsultasi yang dilakukan sebelum akhirnya surat itu saya serahkan. Namun, yang saya ajukan waktu itu adalah, mohon bimbingan pada Gusti Allah, semoga keputusan yang saya buat tidak menyimpang dari rancangannya. Dan, kalaupun nanti muncul segala macam resiko, baik buruknya, saya mohon diberikan kekuatan untuk dapat melaluinya.

...

Hingga tiba saatnya, hari ini, hari terakhir saya duduk di kursi saya memandang semua tim yang ada di hadapan saya. Teriring doa dalam hati, mohon maaf atas segala hal yang saya lakukan, dan mendoakan agar mereka semua selalu sehat dan mampu mengembangkan karya mereka lebih lanjut lebih baik. Ada satu kolega sejawat (wuih keren bahasanya) yang kemarin bertanya, "Pak, bagaimana rasanya tinggal besok?". Jawaban saya mudah, rasanya kok sama saja bu, dengan saya ada disini. Saya selalu senang untuk bisa berada di lingkungan ini, dan rasa senang itu juga yang akan saya kenang untuk bekal saya melanjutkan di tempat yang baru.

Memori, satu hal yang akan selalu menemani untuk mengenang masa-masa saya bersama lingkungan ini. Semoga apa yang saya lakukan di sini, memberi arti dan makna untuk banyak orang. Terpenting, dapat saya pertanggung jawabkan kelak, ketika saya dipanggil-Nya.

Salam dan doa.

Jumat, 28 Maret 2008

cinta sesaat

kau sedang merasakan kesepian
begitu juga dengan diriku
apakah memang kita ditakdirkan untuk bersama
atau hanya karena sebuah kebetulan belaka

entah mengapa aku menemukan dirimu
dan aku menemukan segalanya
segalanya yang selama ini aku cari
dan tidak kutemukan di tempat lain

aku begitu terpaku pada penderitaanku
dan ternyata kau pun sedang menderita
apakah ini sebuah takdir bagi kita
ataukah hanya karena kebetulan

mata ini tidak lagi memandangmu
mata ini sudah menerawang dirimu
jauh ke dalam relung hatimu
mengukir kenangan baru untukku

apakah benar ini yang kurasakan
bahwa aku menemukanmu
untuk mengisi segala kekosongan
yang selama ini selalu mengganggu

katakan padaku bahwa ini tidak nyata
kalau memang ini bukanlah suatu takdir
karena aku terlanjur suka padamu
ketika matamu memandang dalam hatiku

mengapa kau buka pintu hatimu
di saat aku mencari sebuah tempat
tempat untuk menghindar dari segalanya
dan di saat itu kau pun hadir

haruskah aku menolak rasa ini
rasa yang makin lama semakin indah
rasa yang mengalir kuat dalam darahku
rasa yang menggelora dan menggebu-gebu

hentikan aku...
bunuhlah rasa cintaku padamu
karena aku tahu ini hanya sementara
akan tetapi aku tak lagi perduli

teriakkan kepadaku kata-kata pahit
bahwa ini hanyalah mimpi
dan aku harus bangun dari tidurku
agar aku tak terlena terlalu lama

kau begitu mempesona
ketika hati ini serasa hampa
kau hadir di dalam hati ini
ketika aku tak lagi memiliki rasa

kau menyentuh bagian itu
ketika hati ini tak lagi berasa
ketika hati ini tak lagi mencinta
ketika kau datang pada saat itu

aku tak berdaya menolak kuatnya cinta
aku tak sanggup membendung rasa ini
aku tak mau melewatkan kesempatan ini
aku tak mau bangun dari mimpi indah

tolong...
tolong jangan bangunkan aku dari tidur
biarkan aku tidur untuk sesaat
bahkan kalau perlu...selamanya

aku mendapatkan apa yang kucari dalam dirinya
aku menemukan apa yang hilang selama ini
sesuatu yang tidak pernah kurasa
sesuatu yang akan selalu kukenang abadi

salahkah hati ini yang menerimanya
menerima kebaikan hatinya padaku
ataukah aku hanya salah menangkap
semua maksud perlakuannya padaku

aku melihat senyum itu begitu tulus
aku tahu itu bukan milikku
tetapi entah mengapa...
aku merasa ini diberikan untukku

salahkah aku bila menyambut keramahanmu
salahkah aku bila memasukkan hatiku
ke dalam semua kenangan sesaat ini
yang bahkan aku tak mengerti maksudnya

kalau memang ini salah
berarti ini kesalahan yang terindah
bahwa aku meminjam hatimu
dari sang pemilik sebenarnya

kalau memang ini salah
berarti aku memang sedang bermimpi
berharap untuk tak lagi bangun
dari setiap kenangan yang terbentuk

awalnya kurasa biasa saja
akan tetapi aku tak kuasa menipu diri
ketika kurasakan gejolak ini
mendapatkan sebuah tanggapan lembut

siapa yang salah
aku atau dia
hatiku atau hatinya
ketika kami berdua saling menyatu

tunjukka padaku
kalau memang benar ini salah
dimana letak kesalahannya
ketika hati kami sudah terpaut

dosakah yang kami lakukan
dosakah membentuk sebuah kasih
meski kami tahu kami tak saling memiliki
meski kami tahu kami ada yang memiliki

semoga kasih ini abadi meski tak sempurna
semoga hati ini saling memiliki
meski raga tak lagi memiliki
semoga...


inspired by the love story of my friend! hope you guys found your new love that is really meant for you both! >.<

Selasa, 25 Maret 2008

Dahulu dan Sekarang

Katamu kau inginkan seseorang yang mengertimu
tetapi entah kenapa kau menutup diri
kukira aku baru akan mulai mengenalmu
tetapi ternyata ku salah menduga
kau tak pernah membuka hatimu untuk diriku
kukira aku sudah melakukan semuanya
tetapi ternyata semua itu belum cukup
belum cukup menggugah hatimu itu
entah harus bagaimana lagi
tolong katakan padaku